Jumat, Agustus 08, 2014

Jodoh Itu Unik (Lelaki Baik Untuk Wanita yang Baik?)


Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah, dengan rahmat dan hidayahNya akhirnya bisa menambah koleksi tulisan blog :D. Yang mana dalam situasi lebaran, orang banyak nanya tentang "kapan nikah" -yang memang hak mereka untuk tanya-(pfft). Nah, ditengah kegalauan para jomblo dan para orang-orang yang bertanya tentang jodoh (termasuk penulis), saya ingin mengutarakan sedikit pemikiran saya tentang jodoh (ya walopun yang nulis belum berjodoh haha) berdasarkan ilmu agama yang sempet saya pelajari dan pengalaman pribadi beserta orang sekitar pribadi.huhuy :)) Tapi ingat, tulisan ini hanya bersifat sebagai referensi dan hiburan semata, jangan dijadikan pegangan atau pun dianggap aliran sesat x.x


Tulisan kali ini sengaja saya kasih judul "Jodoh itu Unik" karena tidak seorangpun tau apa dan bagaimana jodoh itu bisa datang, kapan dan dimana jodoh itu bisa bertemu. Dan yang paling ekstrim lagi, dengan siapa kita berjodoh? sebuah pertanyaan yang selalu terngiang dalam kepala para jomblo berumur hahaha
Namun, karena sepertinya pembahasan tentang jodoh ini panjang, mungkin akan dipecah menjadi beberapa bagian dengan sub-Judul hehe


Oke, cukup sudah pengantarnya, saya langsung masuk ke pembahasan pertama (kayak skripsi aje). Jodoh, kata orang Islam dimana seseorang lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik, sedangkan lelaki yang keji hanya untuk wanita yang keji, begitu sebaliknya seperti pada Firman Allah SWT
 اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

Namun apakah yang terjadi di dunia ini persis seperti Firman Allah diatas? apakah bahwa kenyataannya seperti itu? Sejenak kita kembali ke kisah para Nabi yang sering kita dengar waktu kecil. Masih ingatkah tentang kisah Nabi Nuh as. Hamba Allah yang sholeh, sabar dan penuh perjuangan menegakkan agama Allah tanpa pamrih, yang merupakan termasuk salah satu Nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi. Namun ternyata mempunnyai istri seorang kafir yang durhaka kepada Allah dan tidak menanggapi seruan Nabi Nuh agar masuk ke Bahtera (perahu besar). Akhirnya istrinnya pun mati dalam keadaan tidak beriman kepada Allah SWT terhempas banji besar. Sungguh sangat kontras dengan ayat yang disebutkan diatas bukan?

Dan kenyataannya masih banyak pasangan jodoh yang sangat kontras dengan ayat diatas. Jadi untuk singkatnya, saya ingin mengungkapkan bahwa ada 4 macam pasangan jodoh di dunia ini, yakni :
1. Lelaki sholeh yang mendapat istri sholeha. Ini memang wajar dan banyak sekali terjadi di dunia ini. Pada kasus ini terjadi seperti Nabi Ibrahim as dengan istrinya yang sholeha yaitu Siti Hajar r.a.
2. Lelaki sholeh, namun mendapat istri kafir, yang durhaka kepada Allah SWT. Contoh dari pasangan kedua ini seperti yang saya sebutkan sebelumnya, yaitu Nabi Nuh as dan Nabi Luth as. Dimana istri-istri dari kedua Hamba Allah yang sholeh tersebut ternyata seorang yang tidak beriman, yang mendapat azab langsung dari Allah ketika masih hidup. Tenggelam dalam banjir besar (istri Nabi Nuh) atau mendapat bencana yang dahsyat yang menimpa kaum sodom beserta istri Nabi Luth as.
3. Wanita yang sholeha, namun mendapat suami kafir yang dilaknat oleh Allah SWT. Contoh dari pasangan ketiga ini terjadi pada masa Nabi Musa as. Yaitu Fir'aun laknatullah yang ternyata salah satu istrinya adalah  muslimah bernama Asiyah Binti Mazahim, yang sanggup membesarkan Nabi Musa as menjadi seorang Nabi yang besar perjuangannya di jalan Allah SWT.
4. Wanita kafir yang mendapat jodoh lelaki kafir, yang keduanya dilaknat Allah SWT. Pasangan keempat ini seperti Abu Lahab beserta istrinya yang memang keduanya ditakdirakan masuk neraka.


Jadi sudah jelas, bukan hanya ada 2 jenis pasangan di dunia ini, yang katanya lelaki baik hanya untuk wanita baik dan lelaki keji hanya untuk wanita keji. Semua masih mempunyai kemungkinan, bahwa orang baik bisa jadi memiliki jodoh yang tidak baik. Lantas, bagaimana dengan ayat yang saya sebutkan diatas? Bukankah itu firman Allah yang tidak mungkin palsu? Apakah Allah ingkar dengan janji firmanNya sendiri? kalo begitu, ngapain kita susah-susah jadi orang baik kalo nantinya kita belum pasti mendapatkan jodoh yang baik? hmm..satu-satunya jawaban sementara ini adalah tenangkan pikiran, jangan berpikiran dangkal seperti itu lah, ndan hhehe :))

Oke, kita mulai bahas pertanyaannnya satu persatu. Mengenai firman Allah yang ga sesuai kenyataan ini, seharusnya kita lebih cerdas untuk mencari apa sebab atau makna dibalik firman AllahSWT dalam Q.S An-Nur tersebut. Bukankan Al Quran merupakan kitab yang mempunyai makna yang dalam dan luas di setiap ayat-ayatnya. “Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. Al Kahfi. 109).

Usut diusut tenyata, makna dari ayat pada Qs An Nur tersebut bukanlah suatu janji Allah. Mari kita lihat seluk beluk atau asal muasal turunnya ayat tersebut. Ayat pada Qs. An Nur:26 ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian ‘Aisyah RA dan Shafwan bin al-Mu’attal RA dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Pernah suatu ketika dalam suatu perjalanan kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq, ‘Aisyah terpisah tanpa sengaja dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian diantarkan pulang oleh Shafwan yang juga tertinggal dari rombongan karena ada suatu keperluan. Kemudian ‘Aisyah naik ke untanya dan dikawal oleh Shafwan menyusul rombongan Rasulullah SAW dan para sahabat, akan tetapi rombongan tidak tersusul dan akhirnya mereka sampai di Madinah. Peristiwa ini akhirnya menjadi fitnah di kalangan umat muslim kala itu karena terhasut oleh isu dari golongan Yahudi dan munafik jika telah terjadi apa-apa antara ‘Aisyah dan Shafwan.

Masalah menjadi sangat pelik karena sempat terjadi perpecahan di antara kaum muslimin yang pro dan kontra atas isu tersebut. Sikap Nabi juga berubah terhadap ‘Aisyah, beliau menyuruh ‘Aisyah untuk segera bertaubat. Sementara ‘Aisyah tidak mau bertaubat karena tidak pernah melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya, ia hanya menangis dan berdoa kepada Allah agar menunjukkan yang sebenarnya terjadi. Kemudian Allah menurunkan ayat ini yang juga satu paket Annur 11-26. Nah tuh, jadi maksud Allah menurunkan ayat ini bukanlah untuk berjanji atau memberikan kepastian lelaki baik hanya untuk wanita baik, dan sebaliknya. Allah hanya menjamin pasangan lelaki baik untuk wanita yang baik yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW dengan Istrinya, 'Aisyah ra.

Lantas apakah lelaki baik dengan wanita baik dimaksudkan hanya menegaskan kisah masa lampau? Jelas tidak, masih ada makna tersembunyi dibalik ayat tersebut. Dan tentunya tidak akan dibahas semuanya dalam tulisan kali ini hehe.

Yang Baik Hanya Untuk yang baik?
Ayat Qs. An Nur:26 bersifat umum, bahwa wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, begitu juga sebaliknya. Namun yang perlu dipahami adalah ayat ini sebuah kondisi kenyataan yang ada atau bersifat Anjuran? Mari kita lihat firman Allah SWT QS. Ali-Imran: 97: "Barang siapa yang memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia."
Ayat itu kalau dipahami bahwa Allah sedang mengabarkan kondisi sesuai kenyataan yang ada, maka tentu tidak akan terjadi hal-hal yang bertolak belakang dengan kondisi itu. Akan tetapi, kalau ayat itu dipahami sebagai anjuran, maka Allah sesungguhnya tengah menyuruh manusia, untuk menciptakan kondisi aman di kota Mekah. Kalaupun kenyataan banyak terjadi bahwa kota Mekah kadang tidak aman, maka hal itu artinya manusia tidak mengejewantahka­n perintah Allah.

Pemahaman yang sama juga bisa ditelaah pada ayat Qs. An Nur:26 di atas. Pada kenyataan yang terjadi, ternyata ada laki-laki yang baik mendapat istri yang keji, begitu pula sebaliknya. Maka memahami ayat tersebut sebagai sebuah perintah, untuk menciptakan kondisi yang baik-baik untuk yang baik-baik, adalah sebuah keharusan. Kalau tidak, maka kondisi terbalik malah yang akan terjadi.

Nah, sampailah kita pada kesimpulan atas tulisan yang paaanjang melebaaar haha
Bahwa dapat disimpulkan belum adanya kepastian untuk mendapatkan jodoh yang baik kepada orang yang baik. Karena ayat yang (katanya) menjamin tentang hal itu bukanlah janji Allah. Semuanya masih mempunyai kemungkinan. Namun perlu ditegaskan bahwa Allah menyuruh umat manusia untuk menempatkan yang baik kepada sesuatu yang baik, termasuk dalam hal jodoh. Caranya bagaimana? Mudah, ikuti aturan Allah, taati. Berusahalah untuk selalu berkumpul dengan orang baik. Kalau kumpulan kita semua orang baik, pasti jodoh kita ga jauh-jauh dari kumpulan orang baik tersebut. Dan tentunya, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah, bermunajat kepadaNya untuk diberikan jodoh yang baik.
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS 25:74)
Tentunya kita gamau kan mendapat jodoh yang tidak baik, yang mana akan menjadi pendamping hidup sampai akhir hayat, dan menjadi ayah/ibu dari anak-anak kita :))
Sekian, tunggu pembahasan Jodoh itu unik part selanjutnya yaa hehe
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf


"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpuf
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh [isteri-isteri] kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa." (QS Al-Furqaan 74) - See more at: http://doa-id.blogspot.com/2014/04/4-doa-mustajab-minta-jodoh-pasangan.html#sthash.rBklc0bE.dpu