Kamis, Juni 04, 2015

Alhamdulillah, Samapta is Done!

Diklat Kesamaptaan Angk. II T.A 2015
Bismillah, Segala puji bagi Allah swt, several months ago (late post) saya telah menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kesamaptaan angkatan II T.A 2015 dengan sehat wal 'afiat. Diklat yang bertujuan-katanya- membentuk watak pribadi yang berkarakter, mental yang kuat, jiwa yang bertanggung jawab, disiplin dan berintegritas.

Ah, yes kali ya gayanya, hehe not sense lah membahas tujuan atau tetek bengek diklatnya. Kali ini saya ingin berbagi ceri(t)a jalannya diklat. Karena saya rasa, diklat ini sangat membanggakan dan -katanya-unforgettable memories for the entire of my life, hmm..

Cerita diklat ini berawal hari Ahad, tepatnya tanggal 15 Februari 2015 ketika para siswa-peserta diklat- mulai memasuki tempat penggodokan or as usually called "Kawah Candradimuka"-tsaah-. Sebanyak 117 siswa akan dipenjara selama 5 minggu untuk mengikuti diklat ini tanpa handphone, atau alat hiburan lainnya. Malam harinya siswa mulai dibriefing dan dirampas hak-hak modernisasinya-diambil handphone/segala gadget- dan diberikan peralatan jadul seperti seragam, sepatu dan peralatan lain yang menurut saya pribadi membuang uang apbn untuk kegiatan yang (kurang) jelas. hahaa -ampun boos-.


Apel Pembukaan Diklat
Berlarian
Berjebur
Bermerayap

Pembukaan diklat dibuka tanggal 16 Februari  2015 sekitar pukul 8 pagi langsung oleh Bpk Dirjen Bea dan Cukai. Siang harinya dibuka minggu penyegaran-yang menurut orang2 minggu penyiksaan- dengan ditandai dikibarkannya bendera minggar. Directly, pelatih-dari Kopassus- keluar dengan membawa senapan untuk melatih-menindas- kaum yang lemah-huallaah-. Berlarian, bermerangkak,berguling, berjebur, bermenyelam dan bermerayaplah para siswa sekalian.

Berjalan Jongkok
Bermenyelam
Minggar ini berlangsung selama 5 hari bos. Jadi konsep minggar ini untuk membentuk fisik yang kuat dan ga gampang sakit. Karena selama 5 minggu ini, kami-siswa- tidak berganti pakaian dan hanya tidur dihotel berbintang ratusan bahkan ribuan-sebut saja kuburan beratap langit-. Barang2 ditinggalkan dalam barak, sampai penutupan minggar. Kegiatannya apa saja selama 5 minggu? well, as you can see in the picture beside and below. 
Bermakan
Bermerayap Punggung
Jadi, pagi hari kita senam, sholat, istirahat, makan pagi, pemanasan, bermerayap, berguling, berjebur, bermenyelam, bermerayap, berguling , berjalan jongkok, bermerayap punggung, berguling (lagi), dan berlong march ria. Semua itu kami lakukan demi Bea Cukai yang jayaa~
Berguling

Berlong March
Berjalan Ria
Bertelentang
Our struggle is not over, setelah berlong march, kita dihadapkan dengan sungai gangga. The most slovenly river I've ever seen. Dilengkapi dengan hiasan alami berwarna kuning mengambang membuat sungai ini sangat di favoritkan.

Tak hanya berdiri diam diatas sungai tersebut, kita harus jalan menyusurinya, berjongkok, berduduk, beterlentang, dan bertengkurap didalam sana. What an amazing experience! 
Dan itu kami lakukan setiap hari selama minggar, 5 hari penuh dengan kegiatan yang hampir sama dan lagi-lagi demi Bea Cukai yang jayaa~

Ketika memasuki minggu kedua, minggar is over, kita sudah boleh memasuki barak dan berkehidupan layaknya manusia normal-bisa mandi-. Namun perjalanan tidak berhenti disitu, minggu kedua diisi dengan kegiatan fisik yang cukup memeras keringat. Berlari, berpushup, bersit up, tengah siang tanpa baju. But, fortunately, di minggu kedua ini ada sedikit istirahatnya, ketika pemberian materi. Iya, materi. Jadi kita juga ada pelajaran tentang kedinasan, pengetahuan senjata, tata upacara militer, helikopter, dsb. Lumayan menambah pengetahuan sih, tapi ya gitu. Ngantuknya minta ampun boos! maklumlah siswa hehe.
Bermerayap (lagi)
berpushup siang bolong
Makan Tradisi
Hukuman Kelas yang Kalah :p
Oh ya, diminggu kedua ini jangan harap bisa terlalu santai juga. Karena meskipun sudah diisi beberapa materi, namun untuk hari-hari tertentu tetep bermerayap, berguling, berjebur, bermerayap punggung, dsb as ussual. Malah ditambah dengan pembinaan fisik (binsik) siang, yang macamnya bisa berupa  senam senjata tanpa baju, pushups, sit up, dipanggang punggung/dada siang bolong. 
Senam Senjata
Bermateri

Jika hujan, pelatih pun tidak kehilangan akal, they are very creative men, diadakanlah makan tradisi. Makan ditengah hujan deras dengan makanan yang dicampur untuk porsi satu kelas. Ditambah garam yang rasanya aassiiiin~ nget deh. Ga heran juga kalau banyak siswa yang jijik bahkan sampai ada yang muntah. Dan tentunya yang paling seru, makan ini dihibur dengan bunyi tembakan senapan asli bro! Jadi bukan hiburan mercon atau malah musik dangdut. Terkait makan tradisi ini harus dilakukan dengan cepat dan integritas. Yang kalah akan mendapat hukuman. Dan kalau ada yang curang, seperti menyembunyikan makanan di dalam saku dsb, hukumannya tambah parah. Bisa berguling, berjungkir dalam hujan keliling lapangan penuh. Memang benar-benar Lakik lah! hehe

At the end of second week, on friday, diadakanlah kegiatan renang. Dan sungguh kegiatan ini memang sangat ditunggu2. Karena apa? disini seenggaknya kita lebih berbesih-bersih diri. menceburkan diri kita ke air bersih, yang mana seminggu kemarin hanyalah air kolam yang gatal dan air sungai gangga plus hiasan kuningnya yang sering kita arungi.
Berenang
Berngangkat Velbed
Meteri Pertolongan Pertama
Berjemur

Dan lagi-lagi, minggu kedua tak seindah diwaktu pagi-renang-. At noon after jumat prayer, si pelatih marah2 tuh, alasannya barak/tempat tidur kami tidak rapi. Digebrak-gebrak lah disuruh keluar semua plus harus mengangkat velbed masing-masing untuk dibawa kelapangan dengan jalan jongkok dengan jarak kira2 300 meter. Okay, we are become a strongman! Tak berhenti disitu, velbed kembali digelar dan harus ditiduri seraya bertatapan langsung dengan matahari. Gosong deh. Kalo saya sih yauda, emg aslinnye uda gosong x.x. Jadi setelah ditiduri, kita disuruh makan diatas velbed itu juga, yang lagi-lagi harus dengan kecepatan ekstra. Jadi kalo gini mah rasanya makanan di samapta hanya rasa air putih, Insipidness. Setiap masukin makanan langsung dorong pake air. Ngga sempet ngrasain enaknya makan, ckck.
Hiburan Makan
Korban Makan Komando
Persiapan Demo (Bela Diri)
Persiapan Demo (Kolone Senapan)

Minggu ketiga is coming. Minggu ini hampir sama kyk minggu2 sebelumnya, tapi di minggu ketiga ini lbh banyak praktek. Selain itu kita uda mulai mempersiapkan untuk latihan luar dan persiapan demo untuk penutupan. Di minggu ini juga masih ada olahraga siang sperti berlari tanpa baju dan membawa semua perlengkapan, senjata dan tas yang berisi 5kg pasir. Juga ada makan komando, hampir sama kyk makan tradisi sih pada dasarnya.
Olahraga Siang

Jadi konsepnya untuk makan komando, kita pertama disuruh makan dalam rantang masing2 seperti biasa di depan barak. Nah sampai setengah jalan makan, blm minum dll keluarlah hiburan makan, tembakan senapan dari pelatih. Nah disitu kita harus segera berlarian menuju ke lapangan dengan membawa segala peralatan. Lalu ketika ada tembakan lagi kita harus balik ke tempat makan dengan cepat dan tidak mempedulikan rantang mana yang tadi milik kita. dan itu dilakukan bolak-balik pp berkali-kali dari barak ke lapangan dengan panas yang menyengat nget. Ngga heran kalau tradisi ini memakan korban kira2 sebanyak 6 atau 7 siswa kejang terkena sengatan panas. Sungguh susahnya berjuang mencari sesuap nasi~
Bertiarap
Bernaik Jaring

Minggu keempat, minggu yang ditunggutunggu, karena di minggu ini kita akan keluar dari our boring base. Latihan luar di Ciampea, Bogor selama 4 hari, wuuuw~

Rambo Ngeksis Dulu
Ntah lah apa ini --
Lisan Sasaran Tembak
Bernembak Bro
Jadi selama di base kita kan uda mempelajari teori dan praktek mengenai perkelahian sangkur, senjata, dasar berperang 5M (menghilang, merayap, mengguling, membidik, menembak) dll. Nah disini lah kita harus praktekkan dan dinilai untuk nilai diklat kami. Seperti apa kegiatannya? Partially, as you can see in the picture beside.
Disana kita juga ada materi jurit malam. Konsepnya sih berjalan seperti di tengah hutan gitu, menyusurinya selama lebih kurang 1km, tanpa bantuan penerangan dan hanya mengikuti tali yang disediakan pelatih. Awalnya sih berani-berani ajah, toh katanya ditengah hutan itu juga ada pelatih yang mengawasi-ikut menakut2i-. Tapi pas uda jalan, melihat suasana yang sepi, gelap, jalan ga enak dan licin, disitulah hati merasa tak nyaman. Soalnya ga hanya takut sm hantu aja kalo gini sob, tp takut nyasar, takut ular, takut kepleset jatuh kejurang dll. Bah, ngeri lah.
Demo Kolone Senjata
Demo Kolone Senjata
Demo Bongkar Pasang
Aaaand, this is it! Last weekend, Minggu kelima. Di minggu ini hati terasa tentram, sebentar lagi bebas! hehe Kegiatan saat itu bukanlah kegiatan untuk santai-santi ria menjelang kebebasan.
Binsik

Demo Bela Diri
Namun di minggu ini justru tenaga kita lebih terkuras hebat. Karena selain tetap ada Pembinaan Fisik (Binsik), kita juga diharuskan  berlatih keras untuk demonstrasi pertunjukan penutupan yang kadang sampai tengah malam.
Demo Bela Diri
Jadi pada demo tersebut kita menyajikan 3 pertunjukan. Kolone Senjata, Beladiri, dan Bongkar pasang senjata. Kolone senjata adalah pertunjukan baris-berbaris dengan menggunakan senjata  (Velmet made in finlandia), yang diisi peluru dan nantinya akan ditembakkan ke udara. Di golongan ini disebut demo 'Lakik' karena hanya 32 siswa terpilih yang bisa melakukannya, dan semuanya harus cowok. Sedangkan demo bela diri menampilkan kepiawaian siswa samapta untuk membela diri dan membela Negara, mengingat peran penting Ditjen Bea dan Cukai melawan penyelundup yang tak jarang harus berkontak fisik dengan mereka. Sedangkan yang ketiga demo bongkar pasang senjata. Menunjukkan kecekatan siswa dalam membongkar senjata dalam hitungan detik! Dengan itu semua, maka jangan heran jika pegawai Ditjen Bea Cukai baru keluar Samapta berslogan 'Senggol Bacok'. hahaa 
Dan selesailah Diklat Kesamaptaan Angkatan II T.A 2015 di Pusdiklat Bea dan Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari diklat ini, diantaranya adalah kekompakan, kebersamaan, jiwa korsa, tanggung jawab, kedisiplinan, rasa syukur, dan tentunya kebanggaan telah melakukan diklat tersebut. x)